Caracara menyusun bahan ceramah kecuali. Adalah untuk menyunting teks tersebut. Simak contoh teks pidato yang belum disunting berikut ini. 1) peserta didik membaca dan mengamati contoh teks pidato. 1) peserta didik membaca dan mengamati contoh teks pidato. Cara cara menyusun bahan ceramah kecuali. Mengetahui cara penulisan yang baik.
Salahsatu public speech yang paling sering terdengar di lingkungan kita adalah ceramah. Ceramah atau khutbah ini biasanya disampaikan oleh pemuka agama kepada umat se-agamanya. Isi ceramah antara lain adalah penjelasan tentang ayat-ayat dalam kitab suci untuk berbuat baik. Selain itu isi ceramah juga bisa peringatan-peringatan kepada orang-orang yang jauh dari Tuhan. Juga bisa berisi kisah tauladan para Nabi dan Rasul yang bertaqwa kepada Tuhan. Seperti halnya public speech yang lain, ceramah haruslah dibuat semenarik mungkin. Ini menghindari Anda menjadi “radio rusak” alias berbunyi tapi tidak didengarkan. Untuk itu, Anda harus membuat beberapa langkah dalam menyusun teks ceramah agar nantinya tidak terdengar garing. Apalagi, ceramah biasanya dilakukan di masjid, dalam posisi duduk sehingga penonton bisa saja mengantuk. Cara Menulis Ceramah yang Menarik Untuk membuat ceramah Anda menarik, Anda perlu membuat garis besar yang jelas yakni Pendahuluan, Isi, Penutup. Pada pendahuluan isinya dimuatkan dengan kata-kata pembuka sebagai kontak dengan audience. Dan juga berisikan presepsi atau sebagai batu loncatan menuju isi daripada ceramah. Misalnya kalau dalam ceramah agama Islam maka pendahuluannya adalah salam,shalawat dan, mukadimah. Isi yang akan diceramahkan adalah merupakan yang terpenting dari segala kegiatan dalam ceramah, untuk mencapai sasaran yang kita targetkan dalam ceramah tersebut, maka perlu kita membuat alasan-alasan yang analog dengan materi yang diceramahkan, sehingga kita dapat memotivasi dan menyakinkan audience. Kemudian penutup, kita tekankan lagi isi-isi ceramah yang terpenting, kemudian kita rangkumkan kepada suatu kesimpulan isi daripada ceramah. Setelah merumuskan itu mulailah Anda mencari topik yang hangat dan menarik untuk disampaikan. Sebenarnya, ceramah sangat mudah dilakukan oleh para ustadz, kyai maupun alim ulama yang sudah terbiasa berbicara di depan orang banyak tanpa teks. Namun bagi para pemula ini sedikit sulit, sehingga mereka perlu teknik dalam menyusun naskah ceramahnya. Adapun teknik menyusun naskah ceramah adalah sebagai berikut Tema dan Judul Sebelumnya adalah menentukan tema yang akan dibahas dalam ceramah Anda nanti. Tema harus disesuaikan dengan pendengar, apakah mereka kalangan pelajar, anak-anak, atau kalangan umum. Carilah tema yang sedang hits saat ada kejadian apa di internet yang bisa dihubungkan ke dalam ceramah tersebut. Isi dalam Sebuah Outline Outline ini berfungsi membuat rumusan pembahasan agar ceramaah Anda tidak melebar kemana-mana. Dalam outline Anda bisa menentukan apa yang akan Anda sampaikan per paragrafnya. Rambu Dalam menulis ceramah, ada rambu-rambu yang harus diperhatikan. Jangan sampai ceramah kita justru membuat ricuh karena provokatif,dan jangan sampai membuat orang lain tersinggung. Nah sekarang bagaimana cara berdakwah menurut ajaran yang ada di dalam Al Quran? – Tidak boleh menghina / memaki / mengejek agama lain dan selayaknya kita saling harga menghargai walaupun berbeda agama [QS. Al Anam 6107-108]. – dan apabila ingin berdakwah maka harus berdakwah dengan cara yang baik-baik [QS. An Nahl 16125]. Gunakan bahasa yang jelas yang mudah di pahami oleh orang lain [QS. Ya Sin 3617]. – Tidak boleh memaksa [QS. Al Baqarah 2256], kewajiban seorang muslim hanya menyampaikan pesan Allah swt yang ada di dalam Al Quran sebagai pemberi peringatan dengan jelas [QS. Ya Sin 3617] dan apabila mereka berpaling tetap tidak mau beriman tidak boleh mengotot [QS. Al Anam 691], [QS. Al Anam 6107], [QS. Ya Sin 3610] dan [QS Al Baqarah 27] – Allah menyuruh untuk berpaling dari orang-orang bodoh acuh tak acuh/tidak mau tahu [QS. Al Araf 7199] akan tetapi menyuruh kita untuk tetap memberi peringatan karena peringatan itu penting/bermanfaat bagi orang-orang yang mau beriman untuk kehidupan akhirat yaitu kehidupan setelah kematian agar tidak terjerumus ke dalam neraka [Qs. Adh-Dhāriyāt 5150-56]. Contoh Ceramah Tentang Pergaulan Bebas Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW. Bapak- bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian. Sekarang ini, kita berada dizaman kebebasan, yaitu zaman dimana nilai-nilai keagamaan yang kita anut sudah tidak lagi menjadi bingkai kita dalam berperilaku. Pergaulan bebas merupakan sesuatu yang marak terjadi saat ini. Pergaulan bebas dapat menjangkiti siapapun. Ini merupakan penyakit yang menyerang pribadi-pribadi labil seperti para remaja. Mereka mencoba apapun, tanpa memedulikan batasan yang sudah ditetapkan oleh agama, lingkungan social dan hukum. Pergaulan bebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan, mengabaikan norma-norma agama maupun masyarakat. Karena itu, pergaulan bebas cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan lain-lain. Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan dengan budaya-budaya barat yang bebas. Mereka bergaul tanpa adanya batasan. Tidak lagi mengenal mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, banyak sekali remaja-remaja berseragam yang sudah kehilangan kehormatannya. Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu agama yang diajarkan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama yang kuat bagi remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas. Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, sudah seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan etika-etika pergaulan dalam pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu yang dilarang Allah SWT. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah Menutup Aurat Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kebersihan diri dan kehormatan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya. Disamping menutup aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh tipis atau transparan. Menjauhi Perbuatan Zina Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan selama masih ada batas dan tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan didalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang dapat merugikan diri pelaku, keluarga dan masyarakat sekitar. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Isra ayat 32 yang berbunyi “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan ditempat sepi maka yang ketiga adalah setan. Mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu setan. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang. Allah SWT memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangan, sebagaimana Firman Allah dalam QS An-Nuur 30-31 “katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memlihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannyadaripada memandang yang haram….” Ayat diatas mengisyaratkan bahwa Allah memerintahkan agar laki-laki dan perempuan menjaga pandangannya. Hakikat perintah ini mengandung hukum wajib. Lalu Allah menjelaskan bahwa yang demikian itu lebih suci dan lebih bersih bagi kehidupan mereka. Allah memerintahkan untuk menahan pandangan karena memandang kepada orang yang diharamkan termasuk bagian dari zina, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam “Setiap anak Adam pasti mendapat bagian dari zina yang tidak terelakkan, kedua mata berzina dan zinanya adalah memandang, kedua telinga berzina dan zinanya adalah mendengar, lisan berzina dan zinanya adalah berbicara, tangan berzina dan zinanya adalah memegang, kaki berzina dan zinanya adalah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-angan lalu kemaluan membenarkan atau mendustakan itu.” Muttafaqun alaih dan lafazh hadits dari riwayat Muslim. Disebut zina karena laki-laki merasakan nikmatnya memandang keindahan tubuh wanita. Pandangan itu masuk ke dalam hati orang yang memandang sehingga hati seorang laki-laki terpikat dan membayangkannya. Maka timbul keinginan dan berusaha untuk melampiaskan keinginan syahwat kepadanya. Oleh karena itu Allah melarang seorang laki-laki memandang wanita karena hal tersebut menimbulkan bahaya dan kerusakan sebagai dampak pergaulan bebas dan pergaulan bebas dilarang karena menyebabkan terjadinya perbuatan yang tidak terpuji bahkan akan berakhir dengan suatu yang lebih buruk. Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama kita harus menjauhi perbuatan zina, dan membatasi pergaulan terhadap orang yang bukan mahramnya. Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 2. Ceramah Tentang Sabar Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh Alhamdulillahirabbil Alamin, marilah kita ucapkan dan panjatkan rasa syukur pada Allah SWT. Yang telah memberi kita kesempatan, untuk bisa berkumpul di Masjid besar ini dan sama-sama mengkaji dan memahami isi ceramah yang akan disampaikan. Kita juga bisa saling bersilaturahim di tempat ini. Di dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan dan menjelaskan sedikit tentang makna sabar. Serta sifat dan keutamaan sabar di dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada dasarnya asal kata sabar ini berasal dari kata sobaru yasbiru yang artinya adalah menahan. Pengertian dari menahan ini sangat luas, dan pengertian dari sabar itu sendiri bisa diartikan seperti ketika kita puasa dalam menahan nafsu ini dan itu. Atau bersabar pada saat kita menahan lapar, yang artinya kita harus bisa menahan diri untuk tidak makan dan minum sampai adzan maghrib tiba. Sabar juga dapat diartikan ketika kita harus bersikap sabar, saat menghadapi orang yang berperilaku buruk terhadap kita. Sehingga kita harus menghadapinya dengan sikap sabar, bukan dengan amarah atau membalasnya. Yang perlu kita ingat adalah, tidak semua orang bisa mendapatkan suatu kenikmatan dari sikap sabar tersebut. karena memang sejak awal orang tersebut sudah bisa menahannya dengan baik. Sehingga penting bagi kita untuk selalu mendekatkan diri pada Allah SWT, dan meminta pada-Nya agar selalu diberikan kesabaran yang tidak ada batasnya. Sehingga kita pun akan mendapat pahala sebanyak-banyaknya dari Allah SWT, ketika kita bersikap sabar terhadap segala sesuatu. Allah SWT berfirman di surat Al-Baqarah Ayat 153, yang di mana isinya yaitu tentang kesabaran. Di dalam ayat tersebut Allah menerangkan bahwa, Ia akan selalu memberi pertolongan kepada setiap hambanya yang menjalani perintahnya dengan baik. Pertolongan akan diberikan oleh Allah SWT pada setiap hambanya yang sedang mengalami kesusahan, namun tetal melaksanakan shalat wajib serta bisa menahan diri dengan sikap sabar. Itulah keistimewaan dari sikap dan rasa sabar itu sendiri. Semoga apa yang saya sampaikan hari ini, dapat memberi manfaat untuk kehidupan para jamaah sekalian. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Wassalamualaikum Warrahmatulohi Wabarakatuh Demikianlah ulasan mengenai cara menulis ceramah yang baik dan menarik beserta beberapa contoh ceramah singkat. Semoga bermanfaat. Nur Fatimah Caramenyunting karangan atau tulisan adalah sebagai berikut. Bacalah kalimat per kalimat untuk menemukan kesalahan penggunaan ejaan, diksi, pola kalimatnya. Catatlah atau beri tanda pada kalimat atau kata yang akan disunting.- Struktur teks ceramah adalah bagian pembuka, isi dan penutup. Kaidah kebahasaan teks ceramah menggunakan kata ganti orang, kata teknis, kata sebab akibat, kata hubungan temporal, kata kerja mental, kata persuasif. Mengutip Kemdikbud RI, berikut ini penjelasan singkat tentang struktur teks ceramah dan kaidah kebahasaan teks ceramahStruktur teks ceramah Secara struktur, teks ceramah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Pembuka Isi Penutup Baca juga Pengertian Teks Ceramah Penjelasan Pembuka Pembuka disebut juga pendahuluan atau tesis. Pembuka berupa pengenalan isu, masalah, atau pandangan pembicara tentang topik yang akan pembuka dalam teks ceramah sama dengan isi dalam teks ekposisi yang disebut isu. Intinya, tesis berisi isu, permasalahan, pandangan umum penulis. Isi Isi dalam teks ceramah berupa rangkaian argumen. Rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Baca juga Jenis-jenis Informasi dalam Teks Ceramah Mengutip Yuk, Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi hingga Teks Tanggapan 2018 karya Minami Try Astuti adalah bagian isi berisi ide pokok yang disertai argumen yang meyakinkan. Pada bagian isi dikemukakan pendapat-pendapat dan fakta. Tujuannya untuk memperkuat argumen-argumen pembicara. Penggunaan fakta dan data pada bagian isi untuk meyakinkan audiensi. Penutup Penutup berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya. Penutup berisi simpulan dan rangkuman.1 Mengonstruksi, menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting. 2. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan kamus. Keduanya dapat ditemukan secara daring. Selain itu, bahan-bahan tersebut harus disesuaikan dengan teks yang akan disunting (dalam kesempatan ini: teks ceramah). 3. Cara Menyusun Ceramah - Adapun langkah-langkah penyusunannya dimulai dengan menentukan topik dan tujuan, menyusun kerangka ceramah, menyusun teks ceramah berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami, hingga menyunting teks ceramah. img src nu 1. Menentukan Topik Ceramah Beberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah a. pengalaman pribadi, b. hobi dan keterampilan, c. pengalaman dalam pekerjaan, d. pelajaran sekolah atau kuliah, e. pendapat pribadi, f. peristiwa hangat dan pembicaraan publik, g. masalah keagamaan, h. problem pribadi, i. biograi tokoh terkenal, dan j. minat khalayak. 2. Merumuskan Tujuan Ceramah Ada dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. a. Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan informatif, memengaruhi persuasif, dan menghibur rekreatif. Ceramah informatif, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya, ceramah tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan, posisi Indonesia di kancah internasional. Ceramah persuasif, ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara. Misalnya, ceramah tentang cara-cara hidup sehat dan menjaga kesehatan lingkungan. Ceramah rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Karena itu, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan-guyonan yang memancing tertawa pendengar. b. Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya. Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus. Topik Keragaman budaya daerah Tujuan umum Informatif memberi tahu Tujuan khusus Pendengar mengetahui bahwa setiap daerah memiliki budaya yang khas; dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik. Topik Manfaat penghijauan Tujuan umum Persuasif mengajak Tujuan khusus Pendengar memperoleh keyakinan tentang manfaat penghijauan. Pendengar mau mengikuti program penghijauan dengan baik. 3. Menyusun Kerangka Ceramah Kerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan. Kerangka ceramah bermanfaat dalam memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan, serta membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan. Kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup. b. Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas. c. Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan. d. Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secara logis. 4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang utuh dan lengkap. Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan pengahayatan terhadap bahan-bahan yang ada, yakni dengan jalan a. mengkaji bahan secara kritis, b. meninjau kelayakan bahan dengan khalayak audiensi, c. meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra, d. menyusun sistematika bahan ceramah, dan e. menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis. via bse 5Tips Menulis Teks Ceramah yang Baik dan Benar (Arsip Zenius) Kiat Menjadi Penceramah. Dengan bekal teks ceramah yang bagus, elo bisa menjadi penulis ceramah buat tokoh-tokoh besar. Tidak semua orang bisa menjadi penceramah yang baik. Alasannya, untuk membaca teks ceramah diperlukan kiat-kiat tersendiri yang aku bahas di sini. Lafal Ceramah adalah jenis teks yang disampaikan oleh seorang pembicara berisi penyampaian informasi berupa pemberitahuan, pengetahuan, maupun nasihat di depan publik mengenai suatu hal yang bersifat aktual. Langkah-langkah menyusun teks ceramah, yaitu Menentukan topik yang akan dibahas pada teks ceramah. Menentukan tujuan dalam teks ceramah baik informatif, persuasif, maupun rekreatif. Menyusun kerangka ceramah untuk memudahkan penyusunan teks ceramah. Mengembangkan kerangka yang sudah dibuat menjadi teks ceramah utuh Mengevaluasi dan menyunting teks ceramah baik struktur, isi, maupun kebahasaannya. Dengan demikian, langkah-langkah menyusun teks ceramah, yaitu dengan menentukan topik, tujuan, menyusun kerangka ceramah, mengembangkan kerangka, mengevaluasi, dan menyunting teks ceramah. Langkahterakhir ini dilakukan untuk membentuk teks ceramah yang utuh dan lengkap. Untuk itu, kita perlu mengkaji bahan ceramah secara kritis dan sesuai dengan topik. Kita juga dianjurkan untuk meninjau kelayakan bahan dengan khalayak. Artinya, kita perlu mengevaluasi jika pendengar kita nanti bisa memahami ceramah yang akan kita bawakan atau tidak.