Bacaan Tawasul Singkat Dengan Tulisan Latin Lengkap – Setelah sebelumnya membahas tentang teks dan bacaan tawasul lengkap dengan tulisan arab, maka kali ini akan akan menulis kembali bacaan tawasul dengan tulisan latin. Bagi yang belum bisa atau kurang paham dengan tulisan arab, kita masih bisa menghapalnya dengan mudah dengan tulisan latin. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat kepada sahabat muslimah khususnya yang terbiasa dengan tawasul. Untuk mengulang kembali apa itu tawasul dan dasar hukumnya, bisa dilihat dan dibaca pada artikel sebelumnya tentang Bacaan Tawasul Arab Hadhorot Lengkap dengan Dasar Hukumnya. Berikut ini akan ditulis bacaan tawasul secara urut, singkat dan lengkap. Bacaan Tawasul Latin Singkat Astaghfirullahal’adziim 3 x Asy-hadu allaa-ilaaha illallah wa Asy-hadu anna Muhammadarrosulullah. Ala hadzihin niyati wa’ala kulli niyatin sholihah, Ilaa hadrotin nabiyil-Musthofa Muhammadin SAW wa alaa aalihi wa azwajihi wadzurriyyatihi wa ahli baitihil-kirom ajma-iin, Syai-u lillahi lahumul-faatihah Baca surat al-Fatihah Tsumma Ila hadroti jami-i ash-habi rosulillahi SAW Khusushon sayyidina Abu Bakar Shidiq wa Umarobnil-Khothob, wa Utsmanabni Affan, wa Ali bin Abi Tholib wa ala baqiyati min shohabatihi ajma’iin, wa ila jami’il-anbiya-i, wal mursalin, was Syuhadaa-i, was-Sholihin, wal-ulamaa-il-aamilin, wal-Malaa-ikatil-Muqorrobin, wal-Karubiyyin, war-Ruhaniyyin, wal-Karomal-Kaatibin wa li sayyidina Malaa-ikati Jibril, Mika-il, Isrofil, Izro-il, wa hamalatil-arsyi alaihimussalam ajma’iin. Al-Faatihah… Tsumma Ila hadroti jami’i Awliya-illahi mingkulli waliyyin wa waliyatin, mimmasyaariqil-ardhi ila maghoribiha, fi barriha wa bahriha wa jami’i Awliya-i tis’ah Qoddasallohu sirrohum, wa Khushushon ila Hadroti Sulthon Awliya-i, Sayidina Syekh Abdul-Qodir Al-Jailani, Shohibil-Karromah wal-Ijazah, Qoddasa llohu sirrohu, Tsumma Ila Arwahi jami’i Aba-ina, wa ummahatina, wa jaddina, wa jaddatina, wa kholina wa kholatina, wa ammina wa ammatina, wa jami’i ustadzina wa asatidzatina, wa masyayikhina wa masyayikhi masyayikhina, wa lijami’i jama’atina, wa zaujina wa zaujatina wa auladina wa banatina wa dzurriyatina wa ikhwanina minal-muslimina wal-muslimat wal-mukminina wal-mukminat, wa liman hadhoro fi hadzal-majlisi minal-mukminin, Rohmatullahi ta’ala alaina wa alaihim ajma’in Syai-ul lillahi lana wa lahum ajma’in Al-faatihah Baca surat al-Fatihah Setelah bacaan tersebut selesai, maka bisa langsung membaca surat al-Ikhlas 3x, al-Falaq 1x, an-Naas 1x, al-Fatihah 1x, alif laam mim sampai dengan tahlil dan doa. Jadi secara singkat cukup. Namun jika ingin mendoakan ahli kubur secara umum maka tambahkan dengan bacaan doa tawasul untuk ahli kubur kirim arwah. Berikut ini Bacaan Tawasul Untuk Ahli Kubur Tsumma Ila Arwahi jami’i ahlil-qubur minal-muslimiina wal-muslimati wal-mukminina wal-mukminati, Allahummaghfir lahum, warhamhum, wa aafihim wa’fu anhum wa akrim nuzulahum wa wasi’ madkholahum wa taqobbal hasanatihim wa kaffir sayyi-aatihim waj’alil-jannata ma’wahum. Al-faatihah. Jika menginginkan untuk mendoakan seseorang secara khusus maka baca tawasul berikut ini Bacaan Tawasul Untuk Mendoakan Ahli Kubur Secara Khusus Artinya jika kita ingin membaca tawasul untuk mengkhususkan kepada seseorang secara khusus, misalnya ibu, bapak, kakak, kakek, nenek dan lain sebagainya, maka membacanya pun dikhususkan. Khushushon ila ruuhi … bin/binti …. Jika yang didoakan laki-laki maka membacanya Allahumaghfir lahu, warhamhu, wa aafihi wa’fu anhu wa akrim nuzulahu wa wasi’ madkholahu wa taqobbal hasanatihi wa kaffir sayyi-atihi waj’alil-jannata ma’wahu Al-fatihah. Dan jikalau perempuan yang didoakan maka kalimatnya dirubah menjadi Allahumaghfir laha, warhamha, wa afiha wa’fu anha wa akrim nuzulaha wa wasi’ madkholaha wa taqobbal hasanatiha wa kaffir sayyi-atiha waj’alil-jannata ma’waha. Al-fatihah. Setelah itu baru membaca surat Yaa Siin, Tahlil dan seterusnya sampai doa penutup. Membaca Surat Yaa Siin TAQOBBALA LLAHU MINNA WA MINGKUM TAQOBBAL YA KARIIM. A’uudzu billahi minasyaithaanir rojiim, Bismillahir rohmaanirrohiim. Yaa Siin, wal-qur’anil hakim dst sampai dengan selesai. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surat al-Ikhlas 3x, al-Falaq 1x, an-Naas 1x, al-Fatihah 1x, alif laam mim sampai dengan ulaa-ika alaa hudam mir rabbihim wa ulaa-ika humul-muflihuun. Kemudian dilanjutkan dengan membaca ayat Kursi. Wa-ilaahukum ilahuw waahid, La ilaaha illa huwar rrohmaanur rrohiam Allaahu laa ilaaha illa huwal-hayyul-qoyyum. La Ta’ khudzuhu sinatuw wa laa nauam, lahu maa fis samaawaati wa ma fil-ardhi mang dzal ladzia yasyfa’u ingdahu illa bi-idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum wa la yuhiithuuna bi syai-im min ilmihai illa bimaa syaa-a wasi’a kursiyuhus samawati wal-ardh, wa la ya-uduhu hifdzuhuma wa huwal’aliyyul-adziim. Kemudian Istighfar Astaghfirullohal-adziam 3x dilanjutkan dengan Tahlil Afdholu dzikri Laa-ilaaha – illallah, hayyum baaq. Laa-ilaaha – illallah, hayyum maujuud. Laa-ilaaha – illallah, hayyum ma’buud. Laa-ilaaha – illallah, Laa-ilaaha – illallah 10, 17, 21, 33, 40 atau 100 kali. . . . . . Kemudian dilanjutkan dengan Doa. Bacaan Tawasul Singkat Dengan Tulisan Latin Lengkap Bacaan Doa Tahlil Singkat Laa-ilaaha – illallahu Muhammadur rosulullah, SAW Ya dzal-jalaali wal-ikram, Allahumma sholli wa sallim alaa sayyidina Muhammadin, sayidil-awwaliina wal-aakhirin wa sallim wa rodhiyallahu ta’ala ang kulli shohabati rosulillahi ajma-in, Amiin Ya Robbal’Aalamiin. Al-hamdu lillahi robbil-aalamiin ya Ma’bud, hamdan yuwafi ni’mahu, wa yukafi-u mazidah, ya robbana lakal-hamdu kama yambaghi li jalali wajhikal-kariim wa adziimi sulthonik. Allahumma sholli ala sayidina Muhammadin sholaatan tungjina bihaa min jami-il-ahwali wal-aafaat, wa taqdhi lana biha min jami-il-haajaat, wa tuthohiruna biha min jami-is sayyi-at, wa tarfa’una biha ingdaka a’lad darojaat, wa tuballighuna biha aqshol-ghoyaati min jam’il-khoirooti fil-hayaati wa ba’dal-mamaat bi rohmatika ya Arhamar rohimiin. Allahumma Aushil tsawaba maa qoroknahu, wa maa halalnahu hadiyatan khushushon ila ruhi . . . bin /binti . . . wa hadiyatan ila arwahi jami’i ahlil-quburi minal-muslimiina wal-muslimaat wal-mu’miniina wal-mukminaat. Al-ahya-i minhum wal-amwat. Jika yang didoakan dari ahli kubur itu lebih dari satu maka doanya dijamak. Allahumaghfir lahum, warhamhum, wa afihim wa’fu anhum wa akrim nuzulahum wa wasi’ madkholahum wa taqobbal hasanatihim wa kaffir sayyi-aatihim waj’alil-jannata makwahum birohmatika ya Arhamar raahimiin. Allahumma Inna nas-aluka ridhoka wal-jannata, wa na’udzu bika min sakhothika wannar. Robbana Aatina fiddun-ya hasanah wa fil-aakhiroti hasanah wa qinaa adzaaban-naar. Subhana robbika robbil-izzati amma yashifuun was salamun alal-mursalin wal-hamdu lillahi robbil-alamiin. alfaatihah…. Itulah Bacaan Tawasul Singkat Dengan Tulisan Latin Lengkap yang bisa digunakan untuk mengawali tahlilan, kirim doa untuk orang yang sudah meninggal, yang umum dan singkat. Jika ingin membacanya dalam tulisan arab bisa dibuka artikel sebelumnya tentang Susunan Dan Teks Bacaan Tawasul Hadhorot Terlengkap Dengan Tulisan Arab. Semoga bermanfaat dan membantu sahabat Muslimah, jika ada kesalahan dalam penulisan mohon kritikannya , salam ukhuwah .
SayyidMuhammad bin Alwi Al-Maliki menyebutkan dengan rinci hal-hal terkait tawasul yang perlu diketahui. Pandangan ini yang menjadi pijakan dan keyakinan paham Ahlussunah wal Jamaah sebagai berikut. Praktik Tawasul dalam pandangan Islam. 1. Tawasul adalah salah satu cara doa dan salah satu pintu tawajuh kepada Allah SWT.
Pertanyaan Di tempat saya sudah menular, di suruh jadikan amalan, baca al- fatihah dengan beberapa jumlah disedekahkan kepada roh para sholihin, wali-wali, Rasulullah dan bertawasul kepadanya mohon apa sahaja hajat. Katanya roh para nabi dan orang-orang sholih ini ada keberkatannya. Soalannya; apakah boleh berbuat begitu, apakah ia mengikut syariat, Menjadi kemusyrikan kepada saya. جَزَاك اللهُ خَيْرًا Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T06 G-58 JAWAB بِسْـمِ الله Alhamdulillāhi rabbil ālamīn Washshalātu wassalāmu alā rasūlillāh, wa alā ālihi wa ash hābihi waman tabi’ahum bi ihsānin Ilā yaumil Qiyāmah. Amma ba’du Menghadiahkan bacaan al-fatihah kepada roh orang yang sudah meninggal seperti itu tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah. Pada dasarnya, orang yang sudah meninggal tidak lagi bisa mendapatkan manfaat dari yang masih hidup kecuali sebatas apa yang dijelaskan oleh dalil, seperti didoakan agar mendapat kebaikan/ampunan, sedekah yang diniatkan pahalanya untuk si mayit, dilunasi hutang-hutangnya, dishalatkan jenazahnya, diumrohkan/dihajikan, dan dilunasi hutang puasanya kalau ia punya hutang puasa. Adapun amalan ibadah lain yang dilakukan oleh yang masih hidup dengan niat bahwa pahalanya untuk si mayit selain yang termasuk dalam apa yang saya sebutkan tadi statusnya adalah tidak jelas. Oleh karenanya, lebih baik kita mencukupkan diri dengan yang jelas-jelas bermanfaat bagi si mayit dan meninggalkan yang tidak jelas manfaatnya tersebut. Adapun bertawassul kepada Rasulullah atau orang yang sudah meninggal, maka yang sering kali terjadi ialah dengan cara-cara yang batil seperti dengan meminta kepada yang sudah meninggal tadi baik saat berada di depan kuburnya maupun tidak agar mendoakan kebaikan bagi dirinya… Kalau seperti ini bentuk tawassulnya, maka ini termasuk syirik, karena meyakini bahwa orang yang sudah mati dapat mendengar panggilan yang masih hidup… atau dapat mendoakan yang masih hidup. Tawassul yang dianjurkan hanya ada tiga macam 1- Tawassul dengan menyebut nama-nama Allah yang indah asma-ul husna sesuai dengan doa yang kita panjatkan. Contoh Kita ingin minta rezeki, maka kita berdoa kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya yang sesuai, seperti Yaa Razzaaq urzuqni Wahai Sang Pemberi Rezeki, berilah aku rezeki. Kalau ingin diampuni, ya doanya Yaa Ghaffaar atau Yaa Ghafuur ighfir li. Kalau ingin diberi rahmat Yaa Rahmaan/Yaa Rahiim irhamni, dan seterusnya. 2- Tawassul dengan amal shalih kita pribadi. Seperti bilamana seseorang telah menunaikan suatu amal shalih, lalu ia minta kepada Allah jika memang amal tersebut diterima oleh Allah, hendaknya Allah mengabulkan suatu hajatnya. 3- Tawassul dengan minta didoakan oleh orang shalih yang masih hidup dan dimintai secara langsung. Baik dengan datang kepada orang tersebut atau via telepon/sms/chat dan sebagainya. Intinya, orang yang dimintai doanya ini harus masih hidup dan mengetahui permintaan doa dari yang bersangkutan. Bukan dengan memanggil-manggil nama orang yang masih hidup namun tidak ada bersamanya, dan bukan pula minta doa kepada yang sudah meninggal dunia. Tawassul dengan cara selain yang tiga ini adalah perbuatan batil. Maka berhati-hatilah. Roh para Nabi memang diberkahi, namun berkah itu datangnya dari Allah dan hanya bisa mengenai seseorang dengan cara-cara yang diridhai oleh Allah. Bukan dengan keyakinan-keyakinan yang tidak berdasarkan dalil, atau dengan cara-cara yang tidak diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Ikutilah sunnah Rasulullah dalam beribadah, niscaya Anda akan dapat berkah. Bukan dengan mengamalkan bid’ah dan khurafat seperti ini. Yang seperti ini justru mendatangkan murka Allah, bukan berkah. Selain Rasulullah dan para sahabat beliau yang mendapat pujian langsung dari Allah dan Rasul-Nya, statusnya adalah tidak dapat dipastikan sebagai orang shalih, sehingga tidak boleh disikapi sebagaimana kita menyikapi Rasulullah. Jika Rasulullah saja tidak boleh disikapi dengan cara keliru padahal beliau jelas-jelas orang shalih, maka orang selain beliau lebih tidak pantas lagi untuk disikapi demikian. Wallaahu a’lam Konsultasi Bimbingan Islam Dijawab oleh Ustadz Dr. Sufyan Baswedan Lc MA Beliau adalah Alumni Mulazamah non formal dengan sejumlah masyaikh murid Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin di Unaizah, Al Qassim, Arab Saudi, selama hampir 10 bulan, S-1 Fakultas Hadits & Dirosah islamiyyah Universitas Islam Madinah, lulus Th 2007, S-2 Jurusan Ulumul Hadits, Fakultas Hadits & Dirosah islamiyyah Universitas Islam Madinah,, S-3 Jurusan Ulumul Hadits, Fakultas Hadits & Dirosah Islamiyyah Universitas Islam Madinah, Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial di Ketua Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad, Dosen STDI Imam Syafii Jember, Pembina FSI Forum Silaturahmi Ilmiah Solo, mulai 2015., Penasehat Ma’had FIWA, Bogor, mulai 2017. , Pengawas Yayasan Sahabat Hafizh, Solo, mulai 2017. , Pembina Yayasan Ibnu Qayyim, Solo, mulai 2017. , Ketua Dewan Penasehat APSI Asosiasi Properti Syariah Indonesia, mulai 2017., Pembina KPMI Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia Cab. Solo, mulai 2017. Read Next 12 hours ago Kewajiban Anak Laki-Laki Kepada Ortu & Mertua 13 hours ago Perhatikan Ini, Hukum Uang Crypto Menurut Para Ulama 14 hours ago Perhatikan Batasan Doa Bersama Sebelum Berkegiatan 2 days ago Belajar Agama Langsung Beberapa Sekaligus, Apakah Baik? 2 days ago Apa Bidah Bacaan Shadaqallahul Adziim? Inilah Faktanya! 2 days ago Penggunaan Uang Infaq Tidak Sesuai, Apa Bisa Ditoleransi? 4 days ago Betulkah Sikap Menyembunyikan Ilmu Karena Minim Ilmu? 5 days ago Sudah Mandi Junub Tapi Masih Ada Kotoran Di Kuku 5 days ago Alasan Ini Menjadikan Belajar Ilmu Duniawi Fardhu Khifayah 5 days ago Suami Tidak Kasih Nafkah, Apa Boleh Istri Nikah Lagi?
.